Terjemahan Kitab Manhalul Lathif, Kehujjahan Sunnah | Part 3

 حجية السنة 

السنة: هى الاصل الثانى للتشريع الإسلامي لذلك كان وجوب اتباعها والرجوع إليها والإعتماد عليها بأمر الحق سبحانه وتعالى وبأمر المشرع الأعظم

Kehujjahan Sunnah

Sunnah adalah dalil yang kedua dalam penyari'atan Islam, karena itu wajib mengikuti sunnah, kembali kepada sunnah dan berpegang dengan sunnah sebagaimana perintah Allah subhana wata'ala dan perintah musyarri' (nabi) yang agung.

قال الله سبحانه وتعالى: (وأطيعوا الرسول واحذروا) {الماىئدة: ٩٢ )

وقال: (من يطيع الرسول فقد أطاع الله) {النساء: ٨٠} 

وقال: (ومآءاتكم الرسول فخذوه وما نهكم عنه فنتهوا) {الحشر: ٧} 

وقال : (لقد كان فى رسول الله أسوة حسنة) {الأحزاب: ٢١} 

وقال (قل إن كنتم تحبون الله فاتبعونى يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم) {آل عمران: ٣١} 

وقال صلى الله عليه وسلم {تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه}

Allah subhana wata'ala berfirman: 

"Ta'atilah Rasul dan berhati-hatilah" (Q.S surah Al Maidah, ayat 92)

"Barang siapa yang menta'ati Rasul maka ia menta'ati Allah" (Q.S An-Nisa' ayat 80)

"Sesuatau yang dibawa oleh Rasul maka kerjakanlah, dan sesuatu yang dilarang oleh rasul maka jauhilah" (Q.S Al-Hasyr, ayat7)

"Sungguh ada pada diri Rasulullah adalah suri tauladan yang baik" (Q.S Al Ahzab, ayat 21)

"Katakanlah jika engkau mencintai Allah, maka ikutilah aku, maka Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian" (Q.S Ali Imran, ayat 31)

Rasullah bersabda:

"Aku tinggalkan dua perkara pada kalian, jika kalian berpegang pada dua perkara tersebut, niscaya kalian tidak akan tersesat, dua perkara itu adalah Al Qur'an dan hadits"

ومن هنا كان المنكر لحجيتها الذى يزعم انه يعمل بالكتاب فقط أقل وأحقر من أن يرد عليه أو يجادل لأنه من حيث زعم الحق وقع فى الباطل ودعواه الطاعة والإتباع هى عين المعصية والإبداع

Karena ini, orang yang mengingkari tentang kehujjahan sunnah, dimana ia menklaim hanya beramal dengan Al Qur'an saja, adalah lebih sedikit (tidak perlu) dan lebih hina untuk di tolak atau didebat, karena dari segi ia mengklaim kebenaran sungguh ia telah berada dalam kebatilan, dan dakwaannya untuk ta'at dan mengikuti nabi itu adalah hakikat maksiat dan bid'ah.

فهذا القرأن ينادى بصريح الأيات البينات بنفى الإيمان عمن لم يتحاكم إلى رسول الله صلى الله عليه ويرجع الأمر إليه ثم لم ينقد لحكمه ويذعن لأمره مع الرضا التام والتسليم الكامل والتفويض الصادق

Allah telah telah menyatakan dengan ayat yang jelas untuk menafikan iman bagi orang-orang yang tidak mengikuti Rasulullah, tidak mengembalikan urusan kepadanya, kemudian tidak mengikuti hukum dan tidak tunduk kepada perintah Rasullah dengan kerelaan yang sempurna, menyerahkan diri yang sempurna dan menyerahkan diri yang benar.

قال سبحانه وتعالى (فلا وربك لا يؤمنون حتى يحكموك فيما شجر بينهم ثم لا يجدوا فى انفسهم حرجا مما قضيت ويسلموا تسليما {النساء: ٦٥} 

Allah subhana wata'ala berfirman :

"Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim pada perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan pada diri mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuh hati. (Q.S An-Nisa', ayat 65)

وليس معنى تحكيمه والرجوع لقوله والإذعان إليه إلا الرجوع إلى السنة والإذعان إليها

Tidaklah maksud tahkim, kembali kepada perkataan rasulullah dan tunduk kepadanya, melainkan kembali dan tunduk kepada sunnah.

وهذا القرأن يخبرنا أيضا : بأنه لا اختيارا لمؤمن مع حكم الله تعالى وحكم رسول الله صلى الله عليه وسلم ووصف من خالف ذلك بالعصيان، فقال تعالى : (وما كان لمؤمن و ولا مؤمنة إذا قضى الله ورسوله صلى الله عليه وسلم أمرا ان يكون لهم الخيرة من أمرهم ومن يعص الله ورسوله فقد ضل ضللا مبينا) {الأحزب: ٣٦}

Al Qur'an juga telah memberitahu kita bahwa tidak hak prerogatif bagi seorang mu'min pada ketentuan Allah dan ketentuan Rasulullah shalallahu alaihi wa salam, dan Al Qur'an mengkategorikan orang-orang yang bertentangan dengan itu sebagai maksiat, Allah ta'ala berfirman: 

"Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata". (Q.S Al Ahzab, ayat 36)

وقد أخبرنا صلى الله عليه وسلم بما أطلعه الله عليه من الغيب عن حصول مثل هذا الإنكار والجهود، فكان الأمر كما أخبرنا، وأظهر الله معجزة نبيه صلى الله عليه وسلم بظهور بعض الفرق التى تنسب نفسها إلى الإسلام، وتدعى مثل تلك الدعوى، والإسلام منهم براء

Sungguh Rasulullah telah memberitahu kami tentang apa yang telah diberitaukan oleh Allah tentang sesuatu yang ghaib berupa hasil keingkaran, maka hakikat perkara adalah sebagaimana yang telah Rasulullah beritahu, dan Allah menampakkan mu'jizat Nabi shallahu alaihi wasallam dengan munculnya kelompok-kelompok yang menyandarkan dirinya kepada islam, dan mengklam dakwaan tersebut, dan islam terlepas dari mereka.

فقال صلى الله عليه وسلم : (ألا هل عسى رجل يبلغ الحديث عنى، وهو متكىء على أريكته، فيقول : بيننا وبينكم كتاب الله فما وجدنا فيه حلالا استحللناه، وما وجدنا فيه حراما حرمناه، وإن ما حرم رسول الله صلى الله عليه وسلم كما حرم الله)

Rasullah bersabda : Ketahuilah, adakah mudah-mudahan sampai hadits kepada seseorang dariku, dan ia bersandar diatas singgasananya. kemudian dia berkata; "diantara kami dan kalian ada kitabullah, maka perkara halam yang kita ketemukan didalamnya kita halalkan, dan perkara haram yang kita temukan didalamnya kita haramkan .' Dan sesungguhnya apa yang diharmkan Rasulullah shallahu alaihi wasallam seperti apa yang diharamkan Allah".

Baca sebelumnya: Part 2

Baca lanjutannya: Part 4

Post a Comment for "Terjemahan Kitab Manhalul Lathif, Kehujjahan Sunnah | Part 3"